16 Januari 2008

Aku dan Anak Kambing Etawaku

























A
nak kambingku mulai tumbuh, lincah dan terkadang nampak bersahaja. Sesekali aku pandangi dan amati, betapa gagahnya saat dia menatap aku. Sorot matanya yang tajam tapi sejuk, seakan mengerti betapa aku sangat mendambakan kehadirannya. Sesekali aku usap lembut bulunya, aku belai kepalanya dan tak jarang aku peluk dalam dekap kehangatannya.

Tidak ada komentar: